http://ejournal.stikespantirapih.ac.id/index.php/jurkes/issue/feedI Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih2025-12-12T04:07:45+00:00Bernadetta Eka Noviati,jurnalicare@stikespantirapih.ac.idOpen Journal Systemshttp://ejournal.stikespantirapih.ac.id/index.php/jurkes/article/view/322Gambaran Self-Management Pada Pasien DM di Ruang Poliklinik Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Yogyakarta2025-12-12T04:06:20+00:00Angela Iche Kristianiyohaneskurniawawan@gmail.comStevany Gracella Kambuyohaneskurniawawan@gmail.comFittriya Kristantifittriyakristanti@stikespantirapih.ac.id<div align="justify">Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dengan gangguan metabolisme, karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kerusakan dalam produk insulin dan kerja insulin yang tidak optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pasien DM di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan <em>survei</em>. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu <em>accidental sampling</em>. Jumlah responden dalam penelitian sebanyak 30 responden dengan menggunakan kuesioner PSQI. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki <em>self-management</em> yang sedang sebesar 6,7%, dan buruk sebesar 93,3% dari 30 responden yang telah diteliti. Berdasarkan hal tersebut sebaiknya sebagai pelayanan kesehatan memberikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya <em>self-management</em> yang baik, dan diharapkan sebagai pasien DM dapat meningkatkan <em>self-manangement</em> nya mengenai 7 pilar perawatan mandiri DM yang meliputi pola makan, aktivitas fisik, minum obat, pemantauan kadar gula darah, pemecahan masalah, mekanisme koping yang sehat, dan pengurangan risiko.</div>2025-10-31T15:24:31+00:00Copyright (c) 2025 I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapihhttp://ejournal.stikespantirapih.ac.id/index.php/jurkes/article/view/368Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Transfusi Darah Pada Anak dengan Thalassemia Beta Mayor di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang Tahun 20252025-12-12T04:07:45+00:00Zafira Zafirazafira.zafira1312@gmail.comRezka Nurvinandarezkanurvinanda@gmail.comIndri Puji Lestarizafira.zafira1312@gmail.com<p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><strong>Background: </strong>Thalassemia is a chronic disease in children. This genetic disorder is caused by a lack of synthesis of the polypeptide chains that make up the globin chains and hemoglobin.</p> <p><strong>Objective: </strong>This study aims to determine factors associated with blood transfusion compliance in pediatric patients with beta thalassemia major at the Pediatric Clinic of Depati Hamzah Regional Hospital in 2025.</p> <p> </p> <p><strong>Methods: </strong>This research uses quantitative research methods with cross- sectional design. The population in this study was 52 patients. The sample size in this research was 39 patients selected using purposive sampling technique</p> <p><strong>Results</strong>: Based on the research results, it was found that there was a relationship between education level (p-value = 0.002), knowledge level (p-value = 0.000), and family support (p-value = 0.008) and there was no relationship between economic status (p-value = 0.232) on the level of blood tranfusion complience in pediatric Clinic of Depati Hamzah Regional Hospital in 2025.</p> <p><strong>Conclusion: </strong>Based on the results of this study, it can be concluded that there is a relationship between education level, knowledge level, and family support and there is no relationship between economic status and the level of blood transfusion compliance in pediatric patients with beta thalassemia major at the children's polyclinic of Depati Hamzah Regional Hospital in 2025</p> <p><strong>Keywords: <em>Compliance, Thalassemia, Transfusion</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p>2025-10-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapihhttp://ejournal.stikespantirapih.ac.id/index.php/jurkes/article/view/377Studi Fenomenologi: Persepsi Pasien Hemodialisa Terhadap Kualitas Hidup Pasien di RSUD Ruteng2025-12-12T04:06:44+00:00Erviolita Jeniativiolyjeniati@gmail.comMaria Getrida Simonviolyjeniati@gmail.comDionesia Octaviani Laputviolyjeniati@gmail.com<p><strong><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">Latar Belakang</span></span></strong><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"> : Gagal ginjal kronik merupakan kondisi dimana ginjal mengalami masalah struktural atau fungsional selama lebih dari tiga bulan. Jika gangguan fungsi ginjal tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut hingga kematian. Pasien gagal ginjal kronik yang mendapatkan pengobatan jangka panjang akan mengalami stres psikologis dan sosial di samping komplikasi penyakit seperti perdarahan, kram, ketidakseimbangan elektrolit, dan hipotensi, yang dapat berdampak pada kualitas hidup pasien. </span></span><strong><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">Tujuan</span></span></strong><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"> : Untuk mengetahui dan memahami bagaimana pasien hemodialisis mempersepsikan kualitas hidupnya. </span></span><strong><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">Metode</span></span></strong><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"> : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan desain penelitian menggunakan pendekatan studi fenomenologi, menggunakan wawancara semi terstruktur. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 7 orang dengan metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis data menggunakan analisis tematik. </span></span><strong><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">Hasil</span></span></strong><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"> : Hasil penelitian menghasilkan tiga tema utama yaitu perubahan emosi, keterbatasan fisik, dan perubahan kondisi kesehatan sebelum dan sesudah menjalani hemodialisis. </span></span><strong><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">Kesimpulan</span></span></strong><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"> : Peneliti menemukan bahwa persepsi pasien hemodialisis, kualitas hidup partisipan mulai membaik dengan prosedur terapi hemodialisis. Hal ini terlihat dari penerimaan pasien terhadap kondisi yang dialami, perubahan kondisi kesehatan yang lebih baik dibandingkan sebelum menjalani hemodialisis, dan juga harapan kesembuhan dari peserta di masa mendatang. </span></span><br><strong><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">Kata kunci: Gagal ginjal kronis, hemodialisis, kualitas hidup</span></span></strong></p>2025-10-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapihhttp://ejournal.stikespantirapih.ac.id/index.php/jurkes/article/view/371Efektivitas Edukasi Diet DASH Terhadap Perilaku Diet Pasien Diabetes Melitus2025-12-12T04:07:11+00:00Tri Wahyuni Ismoyowatitriwahyuni@medikasuherman.ac.idMuhamad Arief Fadliarieffadli@medikasuherman.ac.idLido Sianiparlidosianipar@medikasuherman.ac.id<p><em>Eating behavior is important in determining the nutritional status of individuals with type 2 diabetes mellitus. One of the strategies in diabetes mellitus management is education, which aims to encourage positive changes in eating habits. This study aims to analyze the effect of education on diabetes mellitus diet modification and the DASH diet on changes in food types, consumption amounts, and eating frequency among individuals with type 2 diabetes mellitus at a community health center (Puskesmas) in West Java. This study used a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach involving 52 respondents selected through purposive sampling. The analysis results, using the Wilcoxon Signed Rank test, showed a significant difference before and after the education on diabetes mellitus diet modification and the DASH diet regarding changes in food types (p-value = 0.001 < 0.05), consumption amounts (p-value = 0.000 < 0.05), and eating frequency (p-value = 0.001 < 0.05) among individuals with type 2 diabetes mellitus at a community health center in West Java. In conclusion, education on the mellitus diet modification and the DASH diet influences changes in eating behavior among individuals with type 2 diabetes mellitus in the region.</em></p>2025-10-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih