Hubungan Tingkat Stres Dan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Diploma Tiga Keperawatan Stikes Panti Rapih Yogyakarta
Abstrak
Latar Belakang: Mahasiswa tingkat akhir memiliki berbagai tugas akademik yang harus diselesaikan dengan tepat waktu. Hal ini dapat menyebabkan aktivitas fisik serta stres meningkat serta berdampak pada kualitas tidurnya.
Tujuan: Mengidentifikasi hubungan tingkat stres dan aktivitas fisik dengan kualitas tidur mahasiswa tingkat akhir Prodi Diploma Tiga Keperawatan STIKes Panti Rapih Yogyakarta.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif analitik korelatif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat akhir Prodi Diploma Tiga Keperawatan STIKes Panti Rapih Yogyakarta. Kemudian, pengambilan sampel dengan metode total samping sebanyak 95 mahasiswa. Pengambilan data tingkat stres menggunakan instrumen Perceived Stress Scale-10 (PSS-10), aktivitas fisik dengan International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF), dan kualitas tidur dengan Kuesioner Kualitas Tidur (KKT).
Hasil: Tingkat stres rendah sebanyak 1 (1,1%), stres sedang 63 (66,3%), dan stres berat 31 (32,6%). Selanjutnya data aktivitas sedang sejumlah 38 (40,0%) dan aktivitas tinggi 57 (60,0%). Didapatkan data pula kualitas tidur buruk sebanyak 93 (97,9%) dan kualitas tidur baik 2 (2,1%). Hasil analisis Spearman Rho menunjukan terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur (r=-0,530, p= 0,000) dan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur (r= -0,347, p= 0,001).
Simpulan: Terdapat hubungan antara tingkat stres dan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada mahasiswa tingkat akhir Program Studi Diploma Tiga Keperawatan STIKes Panti Rapih Yogyakarta. Diharapkan mahasiswa melakukan manajemen stres dan menjaga aktivitas fisik agar memiliki kualitas tidur baik. Kemudian, institusi pendidikan juga dapat melakukan promosi kesehatan pada mahasiswa.