Pengaruh Edukasi Teknik Relaksasi Napas Dalam Berbasis Audiovisual Terhadap Skala Nyeri Pasien Pasca Bedah Di Ruang Perawatan Bedah Di Salah Satu Rumah Sakit Swasta Di Yogyakarta

Abstrak

Latar belakang : tindakan pembedahan dapat menimbulkan nyeri akut, hal ini disebabkan karena selama pembedahan terjadi kerusakan jaringan yang memicu pengeluaran sitokin. Sekitar 80%  pasien yang menjalani pembedahan mengalami nyeri akut pasca bedah. 40% pasien mengalami nyeri sedang dan berat selama 24 jam pertama setelah pembedahan. Perencanaan terkait pengelolaan nyeri perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pembedahan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak nyeri pasca pembedahan yaitu dengan edukasi pre pembedahan dengan menggunakan video pengelolaan nyeri. Dengan menggunakan media audio visual, pasien akan lebih mudah memahami dan melakukan teknik tindakan mengurangi nyeri.

Tujuan: mengetahui pengaruh menajemen nyeri pre pembedahan terhadap skala nyeri pasien pasca bedah. Penelitian dilakukan di salah satu Rumah Sakit swasta di Yogyakarta pada tanggal 11 Februari-07 Maret 2021.

Metode: Desain penelitian menggunakan rancangan pra experiment posttest only design. Populasi dalam penelitian ini adalah 41 responden, pemilihan sampel dilakukan dengan teknik  purposive sampling. Adapun sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 15 responden kelompok intervensi yang diberikan edukasi teknik relaksasi napas dalam dengan menggunakan video dan 15 responden kelompok kontrol.

Hasil: analisa data dilakukan dengan uji Mann-Whitney, didapatkan hasil p value 0.123 ( p value > 0,05), artinya tidak ada perbedaan skala nyeri responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Simpulan: perawat sebaiknya memberi motivasi dan melakukan pendampingan saat pasien menerapkan teknik relaksasi napas dalam yang telah di ajarkan.

Kata kunci: nyeri pembedahan, manajemen nyeri, audiovisual