Faktor Risiko Abortus: Penelitian Kasus-Kontrol Berbasis Rumah Sakit
Abstrak
Latar Belakang: Insiden abortus secara klinis dinyatakan sekitar 15-20% dari semua kehamilan. Rata-rata terjadi 114 kasus abortus setiap jam dan dapat mendekati 50%. Faktor yang diduga berhubungan dengan kejadian abortus adalah faktor janin, ibu, dan eksternal.
Tujuan: Mengetahui besarnya risiko terjadinya abortus pada ibu dengan riwayat abortus sebelumnya dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kejadian abortus yaitu usia ibu saat hamil, paritas, jarak kehamilan.
Metode: Penelitian observasional dengan rancangan case control di Rumah Sakit Swasta Yogyakarta. Jumlah kasus ada 50 orang (abortus dengan usia kehamilan <20 minggu) dan kontrol yang diambil secara random ada 100 orang (persalinan aterm). Analisis univariat, bivariat dengan Chi Square pada tingkat kemaknaan p<0,05, 95% CI. Analisis multivariat model regresi logistik untuk memperkirakan odds ratio dan 95% CI risiko riwayat abortus terhadap kejadian abortus.
Hasil: Analisis regresi logistik multivariat menunjukkan bahwa ibu dengan riwayat abortus sebelumnya memiliki risiko lebih rendah mengalami abortus dibandingkan ibu yang belum pernah abortus (OR = 0,39; 95% CI: 0,17–0,90). Faktor yang meningkatkan risiko abortus secara signifikan adalah usia ibu saat hamil <20 atau >35 tahun (OR = 2,69; 95% CI: 1,17–6,16), paritas tinggi (OR = 11,15; 95% CI: 1,32–93,99), dan jarak kehamilan yang terlalu dekat atau jauh (OR = 3,30; 95% CI: 1,48–7,35).
Simpulan: Riwayat abortus ditemukan sebagai faktor protektif terhadap kejadian abortus dan memerlukan kajian lebih lanjut untuk memahami mekanismenya.
Kata kunci : riwayat abortus, kejadian abortus, faktor risiko, case control