Pendidikan Kesehatan Menggunakan Audiovisual Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Abstrak
Latar belakang: Tingginya angka kematian akibat kanker payudara yang datang ke pelayanan kesehatan sudah berada pada stadium lanjut, karena pasien tidak mengetahui tentang kanker payudara seperti faktor risiko, tanda dan gejala serta bagaimana cara mendeteksi dini kanker, di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada stadium lanjut, dimana upaya pengobatan sulit untuk dilakukan.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang SADARI dengan audiovisual pada siswi kelas XII di SMK Jogonalan Klaten.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre eksperimental dengan pendekatan one group pre test-post test design. Sample dalam penelitian ini didapatkan 72 responden yang didapatkan dengan tekhnik accidental sampling.
Hasil: Hasil analisis data dengan menggunakan uji wilcoxone didapatkan hasil p value=0.000 (p<0.005) artinya terdapat perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan siswi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan audiovisual tentang SADARI.
Kesimpulan: Hasil karateristik pada penelitian menunjukkan Sebagian besar responden berusia 17 tahun (66%), berdasarkan karakteristik riwayat keluarga kanker payudara payudara menunjukkan sebanyak 70 orang (97.2%), kemudian karakteristik yang ketiga yaitu sumber informasi tentang SADARI sebanyak 67 orang dengan persentase 93.1%. Hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan audiovisual terhadap tingkat pengetahuan siswi kelas XII SMK Jogonalan dalam upaya pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) menunjukkan bahwa pengetahuan siswi sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan kategori cukup, besar persentase 38.9% dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar responden memiliki pengetahuan dengan kategori baik dengan persentase 87.5%.