Hubungan Lama Menjalani Hemodialisa Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Abstrak
Latar belakang: Gagal Ginjal Kronik (GGK) memberikan dampak perubahan berbagai aspek kehidupan bagi pasien yang sedang menjalani hemodialisa yaitu depresi. Depresi yang merupakan reaksi psikologis berupa gangguan suasana hati karena menghadapi penyakit yang dialami oleh pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang sedang menjalani hemodialisa.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama menjalani hemodialisa dengan tingkat depresi pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode deskriptif korelasional. Proses pengambilan sampel dengan cross sectional dan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling insidental. Sampel penelitian ini 99 responden. Instrumen yang digunakan adalah BDI-II.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar pasien menjalani hemodialisa >3 tahun (45,5%) dan sebagian besar tidak mengalami depresi (50,5%). Selanjutnya berdasarkan uji korelasi Gamma didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik lama menjalani hemodialisa dengan tingkat depresi pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dengan p-value 0,076 (p value >0,05).
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa lama hemodialisa tidak berperan dalam fenomena depresi pada pasien yang menjalani hemodislisis. Semakin lama pasien menjalani hemodialisa maka tingkat depresi akan menurun karena pasien sudah menerima keadaannya. Meskipun tidak ada hubungan yang signifikan, namun kondisi depresi meskipun ringan tetap dialami oleh pasien hemodialisa. Maka tenaga kesehatan di ruang hemodialisa tetap harus mendampingi pasien agar mampu beradaptasi dengan proses terapi yang dijalani.
Kata kunci: Hemodialisa, Depresi, Gagal Ginjal Kronik